Belajar ke Kalteng Integrasikan sapi-Sawit

Menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya, pola pengembangan integrasi sapi dengan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalteng sudah diakui di tingkat nasional keberhasilannya, sehingga pihaknya akan meniru pola tersebut agar di Kaltim juga bisa berhasil. Pihaknya bersama instansi terkait beberapa hari lalu mengaku telah melakukan studi banding ke sejumlah lokasi di Kotawaringin Barat, yang telah dilakukan pengembangan sapi melalui integrasi dengan perkebunan kelapa sawit. Studi banding tersebut dilakukan bukan hanya oleh Dinas Peternakan Kaltim, tetapi juga dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti Dinas Perkebunan Kaltim, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, dan sejumlah SKPD lain di kabupaten baik di Provinsi Kaltim maupun Kaltara. Sejumlah lokasi di Kotawaringin Barat yang dipelajari teknik integrasinya itu antara lain di Desa Sulung, Kecamatan Arut Selatan. Di desa itu terdapat perusahaan perkebunan sawit besar yang melakukan integrasi dengan sapi dan telah berhasil mengembangkan 3.200 ekor sapi khusus di satu desa. Perusahaan sawit itu adalah PT Sulung Ranch, sebuah perusahaan perkebunan yang masih dalam naungan PT Citra Borneo Indah. Studi bandaing lainnya adalah ke sejumlah desa yang perkebunan sawitnya dikelola oleh kelompok tani, maupun kebun milik masyarakat yang juga telah menerapkan integrasi sawit-sapi. Total studi banding ke sejumlah lokasi di Kotawaringin Barat dilakukan selama empat hari. Dia meyakini pihaknya akan sukses mewujudkan program populasi 2 juta ekor sapi pada 2018 mendatang, karena selain telah melakukan studi banding juga telah menggandeng sejumlah pihak dalam mengimplementasikannya. Pihak-pihak yang telah berkomitmen turut membantu perwujudannya itu adalah pihak swasta baik perusahaan sawit maupun perusahaan pertambangan, perbankan, dan para bupati yang lahannya dijadikan pengembangan sapi, baik di luar kebun sawit maupun di dalam perkebunan sawit. (gf)