Jumlah Sapi Qurban Meningkat

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya mengatakan bahwa, jumlah sapi yang mencapai 13.923 ekor tersebut khusus untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Qurban yang tinggal beberapa hari lagi, atau tepatnya lebaran pada 5 Oktober 2014.
Dia meyakini bahwa sapi yang disiapkan tersebut, jumlahnya masih lebih dari cukup karena perkiraan yang dihitung oleh tim yang ada, jumlah kebutuhannya sebanyak 13.302 ekor.
Jumlah sapi yang sebanyak 13.923 ekor itu apabila dipotong, jumlahnya akan setara dengan 2.186 ton daging, sedangkan perkiraan kebutuhan daging pada Lebaran Qurban ini sebanyak 2.088 ton atau setara dengan 13.302 ekor.
Selain menyiapkan sapi untuk Qurban, daging beku yang tersedia juga cukup banyak sehingga jika ada masyarakat yang tidak mendapatkan daging segar di pasar karena banyak yang disembelih untuk Qurban, tidak perlu khawatir karena daging beku masih bisa didapatkan di sejumlah pasar swalayan.
Daging beku yang disiapkan sebanyak 59 ton, sedangkan perkiraan daging beku yang siap dikonsumsi warga dalam beberapa hari ke depan, atau sepanjang musim Lebaran Qurban sebanyak 58 ton sehingga stoknya masih mencukupi, bahkan kelebihan.
Kecukupan daging beku maupun sapi yang siap disembelih untuk Lebaran Qurban tersebut, diungkapkan Dadang setelah membuka Pertemuan Apresiasi Kesejahteraan dan Juru Sembelih Halal, di aula Dinas Peternakan Kaltim, Senin (29/9).
Demi kesejahteraan hewan katanya, pemerintah telah mengeluarkan peraturan, yakni UU Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 18 tahun 2009, terutama yang terkandung dalam pasal 66 ayat 1.
Dalam ayat itu disebutkan, untuk kepentingan kesejahteraan dilakukan dengan tindakan yang berkaitan dengan penangkapan dan penanganan, penempatan dan pengandangan, pemeliharaan dan perawatan, pengangkutan, pemotongan, serta perlakukan yang wajar pada hewan.
Ini berarti pemotongan hewan perlu dilakukan dengan baik sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut dan tertekan, dan bebas dari penganiayaan.
Sedangkan aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban adalah aspek kesehatan, aspek kesejahteraan, aspek kehalalan saat memotong, dan aspek kesehatan masyarakat veteriner atau bebas dari penyakit hewan. (gfr)