Kaltim Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional
.jpg)
Hal itu dikatakan gubernur ketika Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan Terpadu se-Kaltim di Lamin Etam pada 5/3. Hadir dalam acara itu antara lain Sekprov Kaltim Rusmadi, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, dan sejumlah perwakilan perusahaan, dan beberapa instansi terkait di Kaltim.
Menurut gubernur, apabila Kaltim sudah mampu swasembada, maka bukan tidak mungkin daerah ini juga bisa memasok kebutuhan pangan bagi daerah lain di Indonesia, bahkan ke negara lain di dunia karena besarnya potensi yang dimiliki, baik di sub sektor pertanian tanaman pangan, peternakan, perikakanan, dan lainnya.
Menurutnya, ketahanan pangan di samping sebagai persyaratan untuk memenuhi pangan masyarakat, juga menjadi kedaulatan suatau bangsa, sehingga ketahanan pangan bangsa menjadi sesuatu yang harus diwujudkan oleh semua elemen di masyarakat.
Apabila daerah mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan berbasis lokal, lanjut dia, maka Kalimantan Timur (Kaltim) ke depan akan menjadi salah satu lumbung pangan di Indonesia, sekaligus mendukung program Ketahanan Pangan Nasional.
Daerah yang memiliki ketahanan pangan, hal itu menunjukkan bahwa daerah semakin sejahtera karena tidak mengharapkan limpahan pangan dari daerah lain, sebaliknya justru mampu menjual hasil pangannya ke luar daerah.
Dia juga menyatakan bawah lima provinsi di Kalimantan telah berkomitmen meningkatkan produksi beras, sehingga ke depan Kalimantan secara umum akan mampu memenuhi kebutuhan beras masing-masing, sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi terhadap pemenuhan cadangan beras secara nasional.
Dia juga menyinggung bahwa secara nasional, potensi Indonesia menjadi negara lumbung pangan baik di tingkat regional maupun internasional sangat tinggi karena modal yang dimiliki tersebar merata di semua daerah.
Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi ketahanan pangan di Kaltim adalah, ekonomi masyarakat makro cukup kuat sehingga meskipun beberapa kali terjadi krisis pangan dunia, namun di Kaltim dapat melewati krisis tersebut dengan tetap stabilnya kondisi pangan.
Dalam menghadapi persoalan rawan pangan akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim, menurut Awang Faroek, Pemprov Kaltim bertekad memenuhi ketersediaan pangan atau swasembada dengan tercukupinya segala aneka pangan.
Ketersediaan pangan itu meliputi beras, jagung, kacang kedelai, ubi kayu, daging sapi, ikan, sayur mayor, dan hortikultura sehingga Kaltim tidak lagi banyak tergantung pasokan dari daerah lain seperti yang terjadi selama ini. (g)