Kaltim Konsumsi Daging 17,50 Kg per Orang

“Daging yang dikonsumsi warga Kaltim sebanyak itu terdiri daging sapi 2,68 kg, daging ayam pedaging 12,36 kg, ayam buras 1.72 kg, ayam petelur 0,13 kg, kambing 0,15 kg, babi 0,41 kg, daging itik dan daging kerbau masing-masing 0,2 kg per kapita per tahun,” ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya. Mengingat tingginya konsumsi daging di Kaltim, maka warga di provinsi ini memilik peluang besar menjadi lebih pintar dari daerah lain, karena berdasarkan penelitian, protein yang terkandung pada daging mampu meningkatkan kecerdasan otak. Apabila dikaitkan dengan asupan dan kebutuhan pangan yang bergizi, maka komoditas peternakan seperti daging mampu menjadikan masyarakat sehat, kuat, dan cerdas sehingga akan menjadi pribadi yang berkualitas. Protein hewani dari daging mengandung vitamin, mineral, dan asam amino esensial yang tidak dapat diciptakan sendiri oleh tubuh manusia. Semua gizi dalam kandungan pangan tersebut membuat sel-sel organ tubuh dengan baik. Protein hewani itu juga mampu membentuk otak manusia dan sel-sel darah merah lebih kuat. Dari proses ini kemudian mampu membuat otak manusia cerdas dan meningkatkan produktivitas maupun prestasi. Daging adalah sumber protein hewani yang bermutu tinggi sehingga perlu dikonsumsi anak-anak. Asam amino yang tersusun sangat lengkap dan seimbang, juga kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Harus diakui bahwa khusus konsumsi daging baik untuk Provinsi Kaltim maupun secara nasional masih rendah ketimbang tingkat konsumsi daging sapi bagi warga di eropa. Hal ini dapat dilihat dari data konsumsi daging sapi per kapita rata-rata di Indonesia hanya 2,2 kg per tahun, di Provinsi Kaltim 2,68 kg per tahun, sedangkan di Eropa mencapai 45 kg per kapita per tahun atau sekitar 20 kali lebih banyak. (gfr)