Kebutuhan Sapi Kaltim Kebanyakan Dari Luar

"Sekitar 70 persen kebutuhan sapi masih didatangkan dari luar Kaltim," kata Kepala Bidang Kesmavet Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Sri Winarni pada panen ternak sapi pemurnian dan persilangan hasil inseminasi buatan di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, beberapa hari lalu. Ia mengatakan populasi sapi di Kaltim masih tergolong sedikit sehingga sekitar 70 persen kebutuhan sapi di Kaltim masih didatangkan dari luar. Kekurangan ternak sapi itulah sehingga Pemerintah Provinsi Kaltim mencanangkan program dua juta ekor sapi," katanya. Berdasarkan data statistik peternakan pada 2013 kata, Sri Winarni, populasi ternak sapi di Kaltim termasuk Kalimantan Utara (Kaltara) sebesar 114.735 ekor, sedangkan kebutuhan daging di Kaltim berkisar 61,483 ton per tahun atau setara dengan 391,61 ekor sapi per tahun. "Dengan kondisi seperti itu, diperlukan upaya-upaya peningkatan populasi ternak sapi agar Kaltim tidak lagi tergantung dari daerah lain, salah satunya melalui program dua juta ekor sapi yang dicanangkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak," katanya. Kontribusi Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Sri Winarni sangat mempengaruhi jumlah populasi ternak sapi di Kaltim. Menurut Sri Winarni populasi ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara kata dia, mencapai 11.531 ekor dan memiliki potensi pengembangan ternak sapi karena memiliki daerah yang sangat strategis. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Febrianto mengatakan, peningkatan populasi ternak sapi di daerah itu berkisar 15 sampai 18 persen per tahun. "Hingga 2013 pertambahan hewan ternak sapi sebanyak 2.320 ekor, sedangkan angka kematian hewan ternak yang terjadi mencapai 326 ekor. Ada selisih antara angka pertambahan dan kematian ternak sapi, jika prosentase angka pertambahan hewan ternak rata 15 sampai 18 persen per tahun," ungkap Joko Dwi Febrianto. Hingga Oktober 2014 lanjut Joko Dwi Febrianto, populasi ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 11.531 ekor, dimana terjadi peningkatan populasi sekitar 14 persen atau ada penambahan ternak sapi sebesar 10 ribu ekor sapi dari tahun sebelumnya (2013. "Kematian ternak sapi dikurangi dengan melakukan pemberian vaksin. Pemberian vaksin secara rutin dilakukan untuk mengantisipasi penyakit jembarana ternak sapi , sehingga kematian ternak sapi berkurang," kata Joko Dwi Febrianto. (ant)