Nilai Tukar Petani Peternakan Bulan Februari Mengalami Peningkatan.

Pada bulan Februari 2020, NTPT mengalami peningkatan setelah sebelumnya mengalami penurunan. NTPT naik sebesar 0,81 persen terhadap bulan sebelumnya. Peningkatan NTPT pada bulan ini disebabkan karena It naik 1,20 persen sedangkan Ib hanya naik 0,39 persen. Peningkatan It terjadi pada kelompok ternak besar, unggas, dan hasil-hasil ternak/unggas sedangkan kelompok ternak kecil mengalami penurunan. Selanjutnya, Ib pada kelompok konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan (0,73 persen) sedangkan kelompok BPPBM relatif stabil. NTP subsektor peternakan menjadi yang terendah di antara subsektor pertanian lainnya.
NTP Provinsi Kalimantan Timur Februari 2020 sebesar 114,73 atau naik 1,66 persen dibanding NTP pada bulan Januari 2020. Peningkatan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang naik lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib).
NTP per subsektor Provinsi Kalimantan Timur Februari 2020 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 104,36; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 107,48; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 130,82; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 101,51 dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 102,83.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur Februari 2020 sebesar 116,04 atau naik 2,06 persen dibanding NTUP pada bulan Januari 2020 yang tercatat sebesar 113,69. Ada 4 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman pangan,hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan.
NTUP pada Februari 2020 mengalami peningkatan dengan persentase peningkatan 2,06 persen. Peningkatan NTUP terjadi karena It naik 2,25 persen sedangkan indeks BPPBM hanya naik 0,18 persen. Jika dilihat menurut subsektor, ada 4 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu saitu subsektor tanaman pangan (1,42 persen), subsektor hortikultura (1,89 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (3,12 persen), dan subsektor peternakan (1,19 persen).
Sementara itu, subsektor perikanan mengalami penurunan (-0,03 persen). NTUP pada semua subsektor memiliki nilai rasio di atas 100. Hal ini menunjukkan bahwa petani pada kelima subsektor tersebut mengalami peningkatan dalam hal perdagangan dimana harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka bayar (khususnya untuk produksi pertanian pada subsektor perkebunan rakyat) terhadap tahun dasar (tahun 2018).
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur