Nilai Tukar Petani Peternakan Kembali Naik di Bulan November

Samarinda. NTPT November 2019 meningkat 0,37 persen terhadap Oktober 2019 setelah sebelumnya mengalami penurunan. Peningkatan NTPT pada bulan ini disebabkan karena It meningkat 0,49 persen sedangkan Ib hanya meningkat 0,11 persen. Peningkatan It terjadi pada kelompok unggas dan hasil ternak, sedangkan kelompok ternak besar dan ternak kecil mengalami penurunan. Selanjutnya, peningkatan Ib terjadi pada kedua kelompok baik kelompok konsumsi rumah tangga (0,08 persen) maupun BPPBM (0,18 persen).
Jika dilihat menurut subsektor, ada 3 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu saitu subsektor tanaman pangan (0,68 persen), subsektor peternakan (0,3 persen), dan subsektor perikanan (0,49 persen). Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (-2,12 persen) dan subsektor hortikultura (-0,8 persen).
Hanya NTUP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang memiliki nilai rasio di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa petani subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan dalam hal perdagangan dimana harga yang mereka bayar (khususnya untuk produksi pertanian pada subsektor perkebunan rakyat) mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar (tahun 2012).
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur dengan tahun dasar 2012, NTP Provinsi Kalimantan Timur pada bulan November 2019 sebesar 94,52 yang berarti petani mengalami defisit/penurunan daya beli karena harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar (tahun 2012). NTP November 2019 secara umum mengalami penurunan 0,05 persen terhadap bulan yang sama pada tahun lalu (November 2018). NTP pada November 2019 turun 0,38 persen terhadap bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang turun sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat. It turun 0,21 persen sedangkan Ib meningkat 0,16 persen terhadap bulan sebelumnya. Peningkatan NTP terjadi pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan meningkat 0,6 persen, subsektor peternakan meningkat 0,37 persen, dan subsektor perikanan meningkat 0,36 persen. Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura dan subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan penurunan masingmasing sebesar 0,91 persen dan 2,08 persen.
NTP Provinsi Kalimantan Timur November 2019 sebesar 94,52 atau turun 0,38 persen dibanding NTP pada bulan Oktober 2019. Penurunan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat. NTP per subsektor Provinsi Kalimantan Timur November 2019 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 95,06; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 94,45; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 79,06; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 110,54dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 105,48. Pada November 2019, tiga subsektor pertanian mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan (0,6 persen), subsektor peternakan (0,37 persen), dan subsektor perikanan (0,36 persen). Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura (-0,91 persen) dan tanaman perkebunan rakyat (-2,08 persen).
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur November 2019 sebesar 106,36 atau turun 0,35 persen dibanding NTUP pada bulan Oktober 2019 yang tercatat sebesar 106,73. Ada 3 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman pangan, peternakan, dan perikanan.
NTUP pada November 2019 mengalami penurunan dengan persentase penurunan 0,35 persen. Penurunan NTUP terjadi karena It menurun 0,21 persen dan indeks BPPBM yang meningkat 0,13 persen. Jika dilihat menurut subsektor, ada 3 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu saitu subsektor tanaman pangan (0,68 persen), subsektor peternakan (0,3 persen), dan subsektor perikanan (0,49 persen). Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (-2,12 persen) dan subsektor hortikultura (-0,8 persen).
Hanya NTUP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang memiliki nilai rasio di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa petani subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan dalam hal perdagangan dimana harga yang mereka bayar (khususnya untuk produksi pertanian pada subsektor perkebunan rakyat) mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar (tahun 2012).
Sumber: BPS Kalimantan Timur