Pantik Geliat Ternak Sapi
Kepala Peternakan Dadang Sudarya menerangkan, pengembangan integritas sapi sawit telah lama dikembangkan pemerintah. Bahkan saat ini terdapat 33.073 ekor populasi sapi yang berada di kebun sawit. “Tapi sejauh ini, masih didominasi dari sisi pemerintah dan swadaya masyarakat,” ungkapnya, Jumat (31/8).
Dia berharap, perusahaan perkebunan dapat mengambil inisiatif untuk ikut andil dalam mengembangkan integritas sapi sawit tersebut. "Baru perkebunan di PPU yang berencana melakukan pengembangan. Saat ini sedang dalam proses pembangunan kandang dan sarana lainnya,” sambung Dadang.
Dengan adanya salah satu perusahaan yang mendukung program pemerintah tersebut, Dadang berharap perusahaan itu dapat menjadi pilot project alias perangsang untuk perusahaan lain untuk ambil andil dalam integrasi sapi sawit. “Paling tidak menjadi contoh untuk perusahaan perkebunan yang ada di Kaltim,” imbuhnya.
Diungkapkan, untuk melakukan pengembangan integritas sapi sawit, perusahaan sebenarnya bisa membuat cabang atau anak perusahaan untuk menangani peternakan. Sehingga ada pekerja khusus yang menangani ternak di kebun sawit tersebut. “Seperti Astra Group, yang mana peternakan dan perkebunan masih satu induk,” tuturnya.
Selain integritas sapi sawit, Dinas Peternakan Kaltim juga mengembangkan program sapi di lahan eks tambang. Sejauh ini, sudah ada dua perusahaan tambang di Benua Etam yang telah mengembangkan projek tersebut. Yakni PT Equalindo di Tenggarong dan PT Berau Coal di Berau. “Mudah-mudahan ke depan semakin banyak perusahaan sawit maupun tambang yang melakukan pengembangan sapi di Kaltim,” pungkasnya. (*/asp/ndu/k15)
Sumber: Kaltimprokal.co