Perusahaan Diharapkan Mampu Membantu Pemerintah Memenuhi Kebutuhan Daging di Kaltim
Samarinda. Acara Expo Bulan Bhakti Peternakan yang diadakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim berakhir hari ini, Sabtu (12/10/2019).
Tujuan acara ini digelar untuk menghimbau masyarakat terkait kasus rabies yang ada di wilayah Kalimantan Timur.
Dadang mengatakan bahwa hewan yang paling rawan terkena rabies adalah kucing dan anjing. Masyarakat diharapkan mampu memperhatikan vaksin anti rabies rutin yang dilakukan tiap tahun.
Dadang mengungkapkan, untuk program ternak sapi di Kaltim, ia ingin para pengusaha kelapa sawit serta batu bara mampu membantu untuk mencapai visi pemerintah tersebut.
“Pola untuk mencapai visi itu adalah dengan pengembangan ala “mini ranch” Kita harap mampu meningkatkan skala usaha, populasi dan meningkatkan produksi juga,” tuturnya.
Bagi perusahaan batu bara yang tidak berkomitmen dalam perjanjian ini, akan diberi sanksi oleh pemerintah. Namun, DPKH tidak ada kewenangan untuk memberikan sanksi.
“Kami berupaya menagih komitmen mereka, kami juga bekerja sama dengan ESDM untuk selalu menagih apa yang dijanjikan jika mereka (perusahaan batu bara) tidak berpartisipasi,” katanya.
Sementara, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Muhammad Sa’ Bani, menjelaskan bahwa untuk sanksi yang akan diberikan, hal tersebut akan dikomunikasikan kembali.
“Perusahaan batu bara yang tidak ikut serta, sanksinya akan dibicarakan ulang sesuai dengan keuntungan produksi batu baranya. Kita akan komunikasi lebih intensif lagi agar mereka mau berpartisipasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan daging di Kaltim,” kata Sa’bani.
Sa’bani berharap, di tahun 2020 semua target tersebut bisa tercapai,”pesannya.
Sumber: infosatu.co