Program Peternakan Mulai Dijalankan

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, dana sebesar itu pada Desember lalu sudah saya serahkan kepada bidang masing-masing, yakni sesuai dengan tugsa dan fungsinya sehingga mereka tinggal menjalankan program yang telah dirancang sebelumnya. Seperti anggaran untuk dua Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang membantu tugas Dinas Peternakan Kaltim dalam upaya memajukan dan mengembangkan peternakan, baik pengembangan secara kualitias, kuantitas, teknologi, hingga pada kesehatan ternak. Dua unit lembaga teknis yang membantu itu adalah UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner yang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3,03 miliar, yakni untuk dana rutin senilai Rp1,09 miliar dan untuk pelayanan laboratorium dengan nilai Rp1,94 miliar. Kemudian untuk UPTD Balai Perbibitan dan Inseminasi Buatan (BPIB) Api-Api mendapat anggaran sebesar Rp6,95 miliar, yakni untuk dana rutin sebesar Rp4,29 miliar dan untuk pembibitan serta perawatan peternakan rusa Sambar senilai Rp2,66 miliar. Sedangkan anggaran yang diperuntukkan di sejumlah bidang dan sekretariat di Disnak Kaltim adalah, untuk sekretariat senilai Rp6,55 miliar yang digunakan untuk anggaran rutin senilai Rp5,17 miliar dan untuk kegiatan penyusunan kebijakan program, monitoring dan evaluasi senilai Rp1,37 miliar. Pada Bidang Kesehatan Hewan mendapat kepercayaan mengelola anggaran senilai Rp3,8 miliar, yakni untuk kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan menular. Bidang Perbibitan dan Budidaya Peternakan mengelola anggaran senilai Rp27,44 miliar, yakni untuk pengembangan perbibitan dan budidaya ternak dengan nilai Rp22,93 miliar, untuk pengembangan teknologi peternakan tepat guna senilai Rp4,2 miliar, dan untuk pelatihan keterampilan pengembangan budidaya ternak senilai Rp300 juta. Bidang Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan mendapat anggaran sebesar Rp13 miliar. Dana tersebut dugunakan untuk pengembangan agribisnis senilai Rp2,3 miliar, untuk pengembangan kawasan sapi potong dan komoditas unggulan senilai Rp10,77 miliar. Terakhir adalah adalah Bidang Pasca Panen dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) mendapat kepercayaaan mengelola dana Rp1,85 miliar, antara lain untuk pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan. (gf)