Ratusan Desa Gunakan Biogas

Kepala Bidang Budidaya dan Perbibitan Dinas Peternakan Kaltim, I Gusti Made Jaya Adhi mengatakan bahwa warga yang sudah memanfaatkan biogas tersebut tidak lagi berharap listrik dari PLN. Mereka juga tidak perlu membeli elpiji untuk memasak karena sudah bisa memproduksi ga sendiri.
Menurut Made Jaya Adhi, peralatan biogas yang telah dibantukan kepada ratusan desa itu mencapai 559 unit dan sudah dimanfaatkan masyarakat. Biogas tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah sejak 2009 hingga 2014.
Rincian daerah yang telah memanfaatkan biogas sejak 2009 adalah Kabupaten Paser menerima dan memanfaatkan79 unit, Penajam Paser Utara telah menerima dan memanfaatkan 55 unit, Balikpapan 14 unit, Kabupaten Kutai Kartanegara memanfaatkan 93 unit.
Selanjutnya sejumlah desa di Kabupaten Kutai Barat memanfaatkan 16 unit, Kutai Timur memanfaatkan 38 unit, Kota Bontang 2 unit, Kutai Timur 20 unit, Samarinda 20 unit, dan Berau 50 unit.
Berikutnya Kabupaten Bulungan terdapat ratusan desa yang telah memanfaatkan 141 unit biogas, Tarakan 1 unit, Nunukan 1 unit, Malinau 6 unit, dan Kabupaten Tana Tidung terdapat 23 unit peralatan biogas.
Sedangkan rincian bantuan mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota per tahun adalah pada 2009 didistribusikan sebanyak 37 unit, 2010 sebanyak 48 unit, 2011 sebanyak 46 unit, 2012 sebanyak 135 unit, 2013 sebanyak 188 unit, dan pada 2014 didistribusikan sebanyak 105 unit.
Para kelompok ternak atau masyarakat yang telah menerima peralatan biogas tersebut, sebelumnya harus mendapat pelatihan dari Dinas Peternakan Kaltim agar mengetahui cara pemanfaatannya dan perawatannya.
Dia mengatakan bahwa perawatan peralatan biogas tidak sulit karena komponen yang terkandung di dalamnya cukup sederhana dan tidak terlalu teknis, sehingga hambatan yang terjadi saat pengoperasian, paling selang aliran gas buntu, sedangkan untuk memperbaiki kebutuan pada selang cukup mudah.
Satu paket atau satu unit peralatan biogas yang dibantukan pemerintah kepada warga desa terdiri dari instalasi pengolahan, dua lampu, mata kompor, dan satu alat memasak nasi.
Mereka yang mendapat bantuan biogas adalah warga yang di desanya terdapat ternak sapi atau kerbau, karena bahan baku biogas adalah dari kotoran hewan (kohe), sehinga mutlak harus ada peternakannya. (gfr)