Vaksinasi, Penandaan serta Data Encoder Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Samarinda - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur Fahmi Himawan, S. T.,M.Si bersama Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr. drh. Nuryani Zainuddin M.Si membuka secara resmi Bimbingan Teknis Vaksinator, Pendataan dan Data Encoder Penyakit Mulut dan Kuku Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 bertempat di Swissbel Hotel Samarinda (25/11/22).
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, termasuk hewan liar seperti rusa.
Diharapkan melalui Bimtek ini cakupan vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan akan meningkat serta komitmen dari semua pihak terhadap penanggulangan PMK di Kalimantan Timur dapat optimal dalam upaya mempertahankan zero case serta peningkatan status wilayah.
Pemerintah Pusat melalui dana PEN APBN telah mengalokasikan vaksin PMK termasuk untuk Kalimantan Timur sebanyak kurang lebih 252.000 dosis (126.000 dosis vaksin tahap 1 dan 126.000 dosis vaksin tahap 2), akan tetapi mengingat waktu, cuaca, sistem pemeliharaan ternak secara ekstensif serta SDM maka target vaksinasi Kalimantan Timur tahun ini sebesar kurang lebih 30 % atau sebanyak 74.800 dosis. Capaian vaksinasi PMK sumber data Siaga PMK saat ini sebesar 67,06 % (50.162 dosis) dari target sejumlah 74.800 dosis.
Disadari bahwa ketersediaan sumber daya manusia khususnya petugas vaksinasi PMK terbatas, sehingga pada kegiatan kali ini memiliki arti penting sebagai salah satu upaya dalam mengendalikan dan menangani PMK melalui peningkatan jumlah SDM di lapangan yang mampu melakukan vaksinasi PMK. Bimbingan Teknis Vaksinator, Pendataan dan Data Encoder melibatkan banyak unsur diantaranya yaitu Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, PPL, Satgas PMK baik dari Provinsi maupun Kabupaten Kota seperti TNI, POLRI, Satpol PP, BPBD serta Kelompok Ternak, Petugas Dinas Mahasiswa yang berasal dari Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Berau.
Rangkaian acara terdiri dari beberapa sesi yaitu penyampaian materi dan praktek lapangan. Hari pertama diisi penyampaian materi oleh narasumber terkait Materi Bimtek PMK, Teknis Biosekuriti Vaksinasi, Manajemen Rantai Dingin Vaksin, Data Encoder Ternak serta Teknik Vaksinasi PMK. Materi disampaikan oleh narasumber dari Kementerian Pertanian RI, Balai Veteriner Banjarbaru dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan pada hari kedua kegiatan dilanjutkan praktik lapangan yang meliputi kegiatan vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan ternak di empat lokasi di wilayah Kota Samarinda (26/11/22).