Wujudkan 2 Juta Sapi Secara Bertahap
copy.jpg)
Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, sejumlah tahapan yang sudah dirancang adalah pada 2014 dilakukan pengadaan 100 ribu sapi, baik melalui anggaran pusat, provinsi, kabupaten/kota, perbankan, perusahaan tambang, dan perusahaan sawit.
Pengembangan selanjutnya adalah pada 2015 hingga tahun-tahun mendatang tercapai 475 ribu ekor per tahun sehingga pada 2018 akan terwujud 2 juta ekor sapi.
Rinciannya adalah pada 2014 dilakukan pengadaan oleh Kaltim sebanyak 2.500 ekor, dari APBN 1.250 ekor, dari 15 kabupaten/kota sebanyak 7.500 ekor, dari Bank Kaltim melalui program kredit ternak sejahtera (KTS) menggulirkan modal untuk pembelian 12.500 ekor.
Kemudian dari BRI melalui kredit ternak sebanyak 7.500 ekor, dari perusahaan tambang sebanyak 12.500 ekor, dan dari perusahaan sawit melalui pola integrasi sawit-sapi mengadakan 56.250 ekor.
Selanjutnya pada 2015 hingga 2018, masing-masing pengadaan oleh Pemprov Kaltim sebanyak 11.875 ekor, dari APBN sebanyak 5.938 ekor, dari 15 kabupaten/kota sebanyak 35.625 ekor, dari Bank Kaltim melalui program KTS menggulirkan modal untuk pembelian 59.375 ekor.
Kemudian dari BRI untuk 2015-2018, melalui kredit ternak sebanyak 35.625 ekor, dari perusahaan tambang sebanyak 59.375 ekor, dan dari perusahaan sawit melalui pola integrasi sawit-sapi mengadakan 267.188 ekor.
Di sisi lain, pihaknya juga terus mendorong para peternak skala kecil yang kini masih ulet mengembangkan sapi, baik dorongan melalui bantuan sapi bibit, bantuan sapi untuk penggemukan, maupun bantuan berupa pelatihan untuk percepatan peningkatan populasi.
Hal ini dilakukan karena hingga kini peternak lokal belum mampu memenuhi permintaan daging bagi masyarakat Kaltim, sehingga harus didatangkan dari luar daerah.
Kondisi ini sekaligus menjadi peluang bagi investor dan peternak untuk mengembangkan sapi yang tersebar di kabupaten maupun kota, sehingga ke depan Kaltim bukan hanya mampu mencukupi kebutuhan daging warga setempat, tetapi juga bisa menjadi produsen bagi daerah lain. (gf)