Pemanfaatan Daun Singkong Sebagai Pakan Ternak
Daun singkong merupakan sumber hijauan yang potensial untuk pakan ternak. Daun singkong dapat dimanfaatkan melalui defoliasi sistematis setelah umbi singkong dipanen (Fasae, et.al., 2006). Daun singkong memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik dan sumber pakan dengan biaya murah yang diproduksi tidak termanfaatkan dan tidak berkompetisi dengan umbinya yang merupakan produk komersial utama dari tanaman singkong. Kendalanya adanya zat anti nutrisi yaitu kandungan HCN. Adanya HCN dapat mengganggu kecernaan dan konsumsi nutrien, serta dapat bersifat racun jika pemberiannya melebihi batas toleransi pada ternak.
Hasil analisa kimiawi daun singkong di Laboratorium Pakan Balitnak Bogor berdasar % BK menunjukan BK 23,36 %; Protein kasar 28,66 %; TDN 61 %; Serat kasar 19,06 %; Lemak 9,41 %; BETN 34,08 %; Abu 8,83 %; Ca 1,91 %; P 0,46 %. Tingginya kandungan protein kasar, daun singkong menjadi bahan pakan sumber protein. Kandungan protein daun singkong umumnya berkisar antara 20-30 %dari bahan kering, adanya kisaran tersebut disebabkan karena perbedaan varietas, kesuburan tanah dan komposisi campuran daun dan tangkai daun. Komponen protein akan menurun berdasarkan umur panen singkong, semakin tua persentase protein pada daun singkong akan semakin kecil, hal sebaliknya terjadi pada persentase komponen serat (Fasae et al., 2009).
Pada umur 4 bulan, komponen nutrien pada daun singkong paling baik, persentase protein mencapai puncaknya dengan interval defoliasi tiap 2 bulan sekali akan menambah persentase protein dan meningkatkan rasio protein dan energi (Wanapat, 2008). Tetapi, jika terlalu sering didefoliasi akan meningkatkan kadar HCN pada daun singkong (Fasae et al., 2009). Untuk menurunkan kandungan asam sianida (HCN) daun singkong dapat dilakukan berbagai cara yaitu :
- Mengeringkan, melayukan atau menjemur selama 72 jam kadar HCN yang tersisa 12,8 %
- Merendam daun singkong dan mencuci dengan air mengalir
- Merebus daun singkong dapat menurunkan HCN sampai 70-80 %.
Varietas daun singkong manis dan singkong karet dapat dipilih sebagai pakan ternak karena kadar asam sianida yang tidak terlalu tinggi. Pemanfaatan daun singkong untuk pakan ternak sudah banyak dilakukan, seperti halnya yang sudah dilakukan di kelompok tani Mugirejo Mandiri Ds. Babulu Darat Kec. Babulu Kab. Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. KT. Mugirejo mandiri merupakan salah satu kelompok program Korporasi Peternakan. Selain rumput, anggota kelompok memberikan daun singkong untuk ternak sapi potong yang diberikan pagi dan sore hari.
Penelitian pemanfaatan daun singkong sebagai pakan tambahan terutama untuk ternak yang banyak dilakukan diantaranya penambahan daun singkong sebanyak 25 % dan 50 % ke dalam ransum dasar jerami padi dan urea menaikkan bobot kambing. Pertambahan bobot badan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertambahan bobot badan kambing yang diberi ransum dasar tanpa daun singkong. (Winugroho dan Chaniago, 1986). Domba yang mendapat ransum dengan penambahan 2 kg daun singkong yang telah dilayukan 24 jam menunjukan pertambahan bobot badan harian tertinggi (67 g/ekor/hari). (Mathius et.al., 1983).
Oleh : Dewi Eka Nur Anisa, S.Pt (Pengawas Mutu Pakan Muda – DPKH Prov. Kaltim)
Sumber : - Balitnak. 1996. Daun Singkong dan Pemanfaatannya.Bogor
- Tinjauan pustaka “Potensi Daun Singkong Sebagai Pakan Ternak”. Bogor