DPKH KALTIM telah mendistribusikan vaksin rabies 18.000 dosis
Wabah Penyakit Rabies Meningkat di Samarinda, Keprihatinan Masyarakat Kaltim
Samarinda - Penyakit rabies yang sedang mewabah di beberapa provinsi di Indonesia telah menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat, terutama di Kalimantan Timur. Sebagai respons terhadap situasi ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur, Fahmi Himawan, S.T., M.T., menghadiri wawancara di TVRI Kaltim dalam acara Publika yang mengangkat tema "Waspada Ancaman Rabies di Kaltim" pada tanggal 11 Juli 2023. Narasumber lain yang turut hadir adalah Setyo Budi Basuki, SKM., M.Kes, selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dan drh. Khoiru Indana, M.Si, sebagai perwakilan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kaltim dan juga sebagai akademisi dari Universitas Mulawarman.
Kepala DPKH Kaltim menyampaikan bahwa hingga saat ini, Kaltim masih termasuk dalam daerah yang belum bebas dari rabies (endemis). Data menunjukkan bahwa telah terjadi 744 gigitan oleh Hewan Penular Rabies (HPR) per Juni 2023, dan penanganan sesuai ketentuan telah dilakukan oleh petugas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas atau Rabies Center. Pada bulan Februari 2023, terjadi kasus rabies positif pada seekor kucing di Kota Samarinda dengan satu orang menjadi korban gigitan. Korban tersebut telah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR), sementara tidak ada korban gigitan yang melaporkan gejala penyakit hingga saat ini. Pada bulan Juni 2023, tidak ada kasus gigitan hewan yang terjadi di Kota Balikpapan.
Kepedulian pemilik HPR untuk melaksanakan vaksinasi rutin setiap tahun guna mencegah penyebaran rabies sangatlah penting. Beberapa langkah pencegahan penyebaran rabies yang telah dilakukan oleh DPKH Kaltim antara lain adalah pendistribusian 18.000 dosis vaksin rabies kepada dinas kabupaten/kota. Selain itu, vaksinasi rabies juga dilakukan secara gratis di Klinik Hewan Samarinda DPKH Kaltim dan Klinik Mandiri Mitra Satwa, serta tempat lainnya sesuai dengan permintaan masyarakat. Diharapkan semua pihak terkait dapat bekerja sama secara sinergis untuk mencegah penularan rabies, baik antar hewan maupun ke manusia.
Situasi ini mengingatkan masyarakat Kaltim akan pentingnya kesadaran dan tindakan proaktif dalam melindungi diri dan hewan peliharaan dari penyakit yang mematikan ini. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, instansi kesehatan, dan masyarakat, diharapkan wabah rabies di Kaltim dapat segera terkendali dan tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan publik.