Dukungan KEIN Menuju Swasembada Daging Sapi di Kaltim
Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, saat ini peternak lokal hanya mampu memenuhi 27 persen kebutuhan daging sapi dalam setahun. Sisanya harus dipasok dari luar daerah demi menghindari kelangkaan daging sapi. Meski demikian, Dadang menggaransi kebutuhan daging sapi di Kaltim akan selalu terpenuhi hingga Desember mendatang.
“Ketersediaan pasokan daging sapi setelah Idul Adha masih cukup. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kaltim setelahnya. Tiap kabupaten/kota sudah mempersiapkan stok, yang didatangkan dari luar daerah kaltim”, ungkap Dadang, Senin (27/8).
Demi memaksimalkan peternakan lokal, pihaknya telah mendapat dukungan KEIN (Komite Ekonomi Industri Nasional). “Kaltim akan mendapat dukungan mengembangkan sapi di lahan eks tambang dan sapi sawit. Semoga ke depan, kajian dari KEIN (Komite Ekonomi Industri Nasional) ini akan diajukan ke presiden, sehingga Kaltim menjadi lumbung sapi nasional”, paparnya. Saat ini, terdapat 108 perusahaan ang berkomitmen mendukung pengembangan sapi di Kaltim.
“Tinggal nanti realisasinya, saat ini perusahaan sawit di Penajam Paser Utarasudah berencana mendatangkan sapi Brahman dari Australia sebanyak 2.000 ekor untuk penggemukan. Kami juga sedang mengoptimalkan sapi betina yang ada dengan program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Betina Wajib Bunting) yang ditarget 7.050 ekor”, Tuturnya.
Upsus siwab adalah upaya menyuntik sapi betina dengan sperma. Sehingga sapi tersebut akan bunting tanpa bantuan pejantan. Saat ini total 7.050 ekor sapi tersebar di kabupaten/kota se-Kalimantan Timur kecuali Mahakam Ulu.
Sumber: Kaltimpost edisi Selasa Tgl. 28 Agustus 2018 Hal. 25,27