NTP Subsektor Peternakan Turun
Jika dilihat berdasarkan kelompok It-nya, semua kelompok pada subsektor peternakan mengalami penurunan It kecuali kelompok unggas yang meningkat sebesar 2,26 persen. Kelompok ternak besar mengalami penurunan It paling besar yaitu 1,11 persen, kemudian diikuti oleh kelompok hasil ternak dengan persentase penurunan sebesar 0,66 persen dan kelompok ternak kecil dengan persentase penurunan 0,39 persen. Pada subsektor peternakan, peningkatan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) lebih dominan dipengaruhi oleh peningkatan indeks BPPBM sebesar 0,34 persen sedangkan indeks konsumsi rumah tangga tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
NTP pada bulan Oktober 2018 turun 0,54 persen dibandingkan NTP bulan September 2018, yaitu dari 95,99 menjadi 95,06. Hal ini disebabkan menurunnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,45 persen serta meningkatnya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,09 persen. Masih sama seperti bulan sebelumnya, terjadi penurunan NTP di semua subsektor pada bulan Oktober 2018 kecuali subsektor tanaman pangan. NTPH menurun 0,64 persen, NTPR menurun 1,10 persen, NTPT menurun 0,76 persen, dan NTPN menurun 0,11 persen. Sedangkan, NTPP kembali mengalami sedikit peningkatan dengan persentase sebesar 0,01 persen dari bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) menggambarkan seberapa besar tingkat pendapatan yang diterima petani yang digunakan hanya untuk kegiatan usaha, dalam hal ini untuk biaya produksi pertanian. NTUP tidak memperhitungkan harga yang digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga petani sehingga lebih menggambarkan tingkat pengeluaran riil untuk usaha pertanian. NTUP dihitung berdasarkan perbandingan nilai It dan komponen Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPM) pada kelompok Ib.
Sumber: BPS Prov. Kaltim
Pada bulan Oktober 2018 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,73 persen. Penurunan NTUP tersebut sejalan dengan penurunan NTP-nya. Namun jika dilihat per subsektor, semua subsektor pertanian ternyata mengalami penurunan NTUP di bulan Oktober. Subsektor tanaman pangan yang mengalami peningkatan NTP ternyata juga mengalami penurunan NTUP walaupun penurunannya paling kecil di antara subsektor lainnya.
Jika dilihat per subsektor, hanya subsektor perkebunan rakyat yang memiliki NTUP di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang harus dikeluarkan petani subsektor perkebunan rakyat dalam hal proses produksi usaha pertanian lebih besar daripada harga hasil pertanian perkebunan rakyat.