Serapan Kredit Ternak Masih Tahap Penghitungan

Menurut Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya, program Kredit Ternak Sejahtera (KTS) yang terserap tersebut merupakan kredit yang disalurkan tahun 2014, tetapi data itu belum masuk semua karena pihaknya masih melakukan pendataan dan penghitungan. Sedangkan total alokasi KTS pada 2014 mencapai Rp18,77 miliar. Program KTS yang bertujuan membantu mengembangkan usaha peternakan bagi masyarakat Kaltim dan Kaltara, merupakan upaya Pemprov Kaltim untuk mewujudkan program 2 juta ekor sapi hingga 2018. Dalam mendukung perwujudan 2 juta ekor sapi, bukan hanya BPD Kaltim yang melakukan perannya, tetapi juga pihak lain, seperti dukungan APBN melalui Kementerian Pertanian membantu sekitar 25.000 ekor sapi, dari APBD Provinsi Kaltim sekitar 50.000 ekor sapi. Selanjutnya dari biaya APBD kabupaten dan kota di Kaltim dan Kaltara sebanyak 150.000 ekor, dari BPD Kaltim untuk membiayai sekitar 250.000 ekor sapi melalui kredit yang disalurkan bagi peternak. Kemudian dari Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Kaltim sebanyak 1.125.000 ekor melalui pola integrasi sawit-sapi, dari perusahaan tambang melalui tanggung jawab sosial atau Coorporate Social Responsibility sebanyak 250.000 ekor, kredit dari BRI 150.000 ekor, dan sisanya kredit dari BNI. Sedangkan rincian dari penyerapan program KTS yang mencapai Rp13,99 miliar itu antara lain terdapat 10 debitur atau 10 kelompok ternak di Samarinda menyerap Rp885 juta, 19 debitur di Kota Balikpapan yang mampu menyerap senilai Rp1,36 miliar. Sebanyak 10 debitur di Kabupaten Paser menyerap Rp900 juta, 19 debitur di Kabupaten Kutai Kartanegara menyerap Rp1,7 miliar, satu debitur di Kota Tarakan menyerap Rp35,26 juta, 56 debitur di Kabupaten Berau menyerap Rp4,42 miliar. Kemudian enam debitur di Kabupaten Bulungan menyerap Rp404 juta, satu debitur di Kota Bontang menyerap Rp45,9 juta, tujuh debitur di Kabupaten Nunukan menyerap Rp346,22 juta, dan tujuh debitur di Kabupaten Kutai Timur menyerap program KTS senilai Rp1,64 miliar. Berikutnya di Kabupaten Kutai Barat belum ada laporan tingkat penyerapan, di Kabupaten Malinau terdapat enam debitur yang menyerap Rp232,96 juta, di Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 14 debitur dengan serapan Rp161 juta, dan di Kabupaten Tana Tidung terdapat empat debitur dengan serapan Rp161 juta. (gf)