Informasi yang dikecualikan

Samarinda, 8 Juli 2024 - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur, Fahmi Himawan, S.T., M.T. menjadi narasumber dalam dialog radio Suara Samarinda 91.7 FM dengan topik pembicaraan “Kebutuhan Ternak untuk Antisipasi IKN”

Fahmi menyampaikan bahwa salah satu solusi yang dihadirkan yaitu Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT). “Peternakan akam dikembangkan dari hulu ke hilir. Hulu berhubungan dengan pakan dan produksi, sedangkan hilir berhubungan dengan pemanfaatan pasca panen, hibah, serta pemasarannya yang tujuannya utamanya adalah kesejahteraan peternak dan juga memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah Kaltim. Selain itu tidak hanya dari segi ekonomi, namun secara ekologis juga perlu diperhatikan, jangan sampai kegiatan peternakan ini nantinya akan merusak lingkungan.”

PDKT merupakan pengembangan dari program sebelumnya yaitu Desa Korporasi Ternak (DKS). Jika dulu terbatas pada ternak sapi, PDKT ini mengembangkan komoditas ternak lainnya secara bertahap seperti kambing, domba, lebah kelulut, walet, dan aneka ternak lainnya. PKDT juga dilengkapi dengan aplikasi berbasis data spasial serta pelaporan yang dapat diakses pada aplikasi SIRANCH.

Fahmi juga membahas peran besar UPTD Lab Keswan Kesmavet, UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (PTHPT), serta cek point sebagai garda untuk pengawasan memastikan bahwa hewan yang masuk dalam kondisi sehat.

PDKT diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah peternakan yang ada di Kaltim terkait dengan populasi ternak, produksi daging, kesejahteraan peternak termasuk menarik minat peternak milenial dengan menjalankan korporasi secara modern.