Informasi yang dikecualikan

DPKH Kaltim Gelar Rapat Koordinasi Perunggasan: Dorong Budidaya Ayam Broiler Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Samarinda, 30 April 2025 – Dalam upaya memperkuat sektor perunggasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Perunggasan di Samarinda. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Provinsi Kaltim, Pinsar Kota Balikpapan, serta para pelaku usaha kemitraan breeding.

Pertemuan ini bertujuan mendorong peternak ayam broiler, khususnya yang tergabung dalam pola kemitraan, untuk menerapkan sistem budidaya modern berbasis close house yang lebih efisien, higienis, dan ramah lingkungan. Sistem ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan serta mendukung Presiden Republik Indonesia dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam forum dibahas terkait Inflasi dan Deflasi komoditas ayam pedaging dan telur tahun 2024, konsumsi dan produksi ayam pedaging dan telur 2024, analisis produksi DOC dan prediksi harga LB 2025, serta kapasitas kandang yang terdata sampai dengan tahun 2024.

DPKH menegaskan pentingnya peran budidaya ayam broiler dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Ketersediaan bibit ayam ras (DOC) yang bermutu menjadi faktor strategis dalam peningkatan produktivitas dan mutu hasil ternak. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat terhadap mutu bibit sesuai dengan standar SNI 4868:2019, mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Fahmi Himawan, ST., MT., Kepala DPKH Provinsi Kaltim menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi perunggasan sangat penting, tidak hanya dalam pengawasan mutu bibit unggas, tetapi juga dalam penyediaan data yang akurat. Saat ini, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah belum tersedianya data populasi terkini dari peternakan kemitraan.

Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan tercipta kesepahaman dan kerja sama yang solid antara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan industri unggas yang modern, efisien, dan mampu menjawab tantangan kebutuhan pangan nasional.