Informasi yang dikecualikan

Bogor, 18 September 2024 - lsu Strategis Peternakan dan Kesehatan Hewan dibahas dalam Rapat Koordinasi yang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Berlangsung di Institut Pertanian Bogor (IPB) International Convention Center. Rapat ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan reviu kinerja Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2024 serta mempersiapkan program dan kegiatan Tahun 2025.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur, Fahmi Himawan, S.T., M.T. hadir bersama perwakilan dari Perangkat Daerah seluruh Provinsi di Indonesia yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan.

Fahmi menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan produk pangan asal ternak di IKN akan menjadi peluang bagi Provinsi/Daerah sekitar. Kaltim melakukan upaya peningkatan produksi ternak, salah satunya dengan pemanfaatan lahan eks tambang yang perlu diperkuat dengan hasil riset keamanan produk pangan dan inovasi pengembangan pakan ternak.

Sedangkan terkait upaya peningkatan produksi ternak dengan integrasi sapi sawit, masih ada kendala dalam pelaksanaannya, sehingga perlu adanya andil pusat untuk melakukan koordinasi kepada top level perusahaan perkebunan. Selain itu area hutan juga perlu dioptimalkan untuk aktifitas peternakan dengan memperkuat kolaborasi antar Kementan RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Terkait tindak lanjut isu strategis kesehatan hewan, telah dilakukan percepatan vaksinasi PMK dengan pendistribusian vaksin PMK di 15?Provinsi. Selain itu akan dilakukan simplifikasi syarat kesehatan hewan, prosedur persetujuan analisa risiko dari daerah, dan pengerucutan jenis PHMS dari 11 penyakit menjadi 9 penyakit. Pelaksanaan pelatihan standar kapasitas tenaga kesehatan hewan akan bekerjasama dengan Balai SDM untuk penyusunan modul dan kurikulum, dan dilaksanakan di seluruh UPT Veteriner, serta BBIB/BIB.